Buol : Pantai Noto

Sudah berapa lama sejak terakhir kali saya menulis di blog ini? Lama sekali rasanya. Terakhir kali bercerita tentang kepindahan ke Buol, hampir dua tahun yang lalu. Rasanya saya terlalu sibuk menyesuaikan diri dengan tempat baru yang padahal dulunya adalah rumah. Tapi, saya juga terlalu sibuk mewujudkan mimpi-mimpi serta rencana yang dulu belum bisa kuwujudkan.

Salah satunya adalah Pantai Noto ini. Waktu di Parigi, saya pernah bermimpi untuk membangun cafe di Buol. Yah, meskipun realisasinya sebenarnya tidak mirip dengan perencanaan itu. Tapi ini adalah sebuah cafe, yang dengan kesederhanaannya dijadikan rumah kedua oleh para pelanggan setia. Yap, akhirnya Pantai Noto punya pelanggan setia juga. Anak-anak SMA yang hobi minum kopi susu dan saraba serta menyanyi bermodal youtube dan salon musik.

Sebenarnya, Pantai Noto sudah buka mulai akhir September 2020. Bertepatan dengan kepindahanku ke Buol. Tapi waktu itu tempatnya masih sangat sederhana, terlalu sederhana malah. Apalagi letaknya yang berada di belakang rumah dan jalan masuknya di antara rumah bikin orang-orang jadi agak segan untuk mampir. Tapi pada akhir tahun kemarin, saya memutuskan untuk melakukan renovasi yang cukup besar, membuat gazebo berlantai dua dan toilet. Selain itu, seluruh kawasan belakang rumah juga dibersihkan dan dirapikan kembali.

Gazebo berlantai dua ini punya pemandangan langsung menghadap laut dan di sisi seberangnya ada pemandangan pohon-pohon yang segar. Kami juga melengkapi gazebo ini dengan bean bag yang memang sedang hits di Buol. Selain itu, ada bak colokan di setiap gazebo jadi tempat ini sangat cocok untuk anak-anak SMA yang mau mengerjakan tugas atau sekedar ingin bersantai.

Dari segi menu, kami menambahkan beberapa menu makanan berat berdasarkan saran dari beberapa teman yang pernah berkunjung. Dan akhirnya, kami juga mempekerjakan 3 orang karyawan setelah berminggu-minggu meyakinkan Mama. Ya, ini memang bisnis keluarga. Dan sebelumnya, hanya dijalankan oleh Mama, saya dan adikku, Fahrul. Tapi setelah pengembangan, akhirnya kami bisa punya karyawan juga.

Alhasil, sejak reopening setelah pengembangannya, Pantai Noto diserbu pengunjung. Long weekend akhir tahun 2021 menjadi saat-saat teramai di Pantai Noto. Saya menyebutnya momentum. Januari 2022, masih banyak yang penasaran sepertinya sehingga bisa dibilang Pantai Noto selalu ramai pengunjung. Berikutnya, kami masih perlu banyak belajar dan berkembang untuk mencapai momentum-momentum lainnya.

Dengan berjalannya Pantai Noto, saya menyadari bahwa bukan hanya usaha ini yang berkembang. Tapi saya juga. Saya banyak sekali belajar, tentang bisnis, tentang hubungan antar manusia, dan tentang kepuasan batin saat melihat orang lain tersenyum dan tertawa bahagia saat berada di sini.

Oh iya, meskipun dari tadi saya menyebut-nyebut anak-anak SMA sebagai pelanggan setia Pantai Noto, sebenarnya ada lagi kelompok lain yang disasar oleh Pantai Noto. Yaitu, keluarga besar, ibu-ibu yang membawa anak. Kami menyadari bahwa ibu-ibu juga butuh healing, dan cafe-cafe yang sudah ada masih belum bisa menyediakan tempat yang nyaman untuk ibu-ibu membawa anak. Di Pantai Noto, kami menyediakan ayunan serta areal yang cukup luas untuk anak-anak bermain. Dan seterusnya, kami akan terus melakukan pengembangan di area ini untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan.

Mungkin sampai disini dulu ceritaku, jadi panjang dan promosi kan ujung-ujungnya? 😀

Intinya, kalau kalian sedang di Buol dan mencari tempat yang nyaman untuk healing, bermain, belajar, bekerja, membawa anak jalan-jalan, kamu bisa coba datang ke Pantai Noto. Tempat yang nyaman dengan harga terjangkau.